Kelihatannya sepele saat Anda mencoba produk-produk kosmetik di toko kosmetik langganan Anda. Karena sudah jadi kebiasaan dan relatif tidak pernah ada kejadian yang serius, maka kebiasaan mencoba produk-produk kosmetik ini tidak pernah menjadi perhatian. Tapi tahukan Anda ada bahaya mengancam saat mencoba produk tester kosmetik tersebut?.
Dilansir dari FemaleMag, Rabu (06/12/17), seorang perempuan Australia yang berusia 27 tahun pernah dilaporkan pada tahun 2015 tertular infeksi MRSA yang menyerang tulang punggungnya. Setelah melalui penyelidikan diketahui ternyata virus tersebut muncul ketika dirinya menggunakan kuas makeup milik seorang teman yang terinfeksi Staphylococcus pada wajahnya.
Pada akhir bulan Oktober 2017 lalu, seorang perempuan asal California, AS menggugat label Sephora. Ia mengatakan dirinya terkena herpes setelah mencoba tester lipstik toko milik label tersebut di Los Angeles. Demikian berita dari Daily News, baru-baru ini.
Elena Davoyan, yang mengajukan gugatan pada akhir Oktober lalu mengklaim dirinya mencoba lipstik contoh pada Oktober 2015, dan kemudian di diagnosa herpes oral. Ia mengatakan dirinya tak pernah kena herpes sebelum kunjungan ke sana.
Baca juga : Ijin edar BPOM Yang Dipalsukan
Maksud Elena mengajukan gugatan ini, adalah agar publik tahu bahwa ada bahaya mengancam saat mencoba produk tester kosmetik. Ia menilai Sephora sebagai label perusahaan kosmetik lebih hati-hati dan tidak mendorong orang lain menggunakan produk yang belum tentu bersih dan bebas penyakit.
Penyebab Bahaya Mengancam Saat Mencoba Produk Tester Kosmetik
Setiap produk kosmetik biasanya memang disertai bahan pengawet, untuk memperlambat pertumbuhan mikroba pengganggu. Namun saat produk tersebut dibuka dari kemasannya dan kemudian dipakai oleh seseorang, maka keamanannya sudah tidak bisa dijamin lagi. Karena bisa saja terjadi orang yang menggunakannya membawa bibit penyakit yang bisa menular ke orang lain. Demikian halnya pada produk tester di toko-toko kosmetik. Tidak ada jaminan sama sekali atas keamanan produk tester tersebut.
Virus pada umumnya dapat disebarkan melalui tetesan cairan ludah yang ditinggalkan oleh mereka yang terinfeksi melalui handuk, gelas, sendok dan bahkan lipstik. Virus yang dibawa bisa hidup pada jaringan wajah yang dapat menyebabkan luka pada bibir dan area di sekitar mulut. Seperti halnya pada tester kecantikan lainnya seperti eyeshadow dan foundation yang diaplikasikan dengan menggunakan kuas atau spons yang tidak steril. Jadi bahaya mengancam saat mencoba produk tester kosmetik bukanlah isapan jempol semata.
Kontaminasi virus dan bakteri penganggu tidak hanya terjadi pada produk tester itu saja, tapi juga pada alat bantunya seperti kuas dan spons blender nya. Selain itu proses penyimpanan produk yang tidak baik di toko kosmetik juga bisa mempengaruhi pertumbuhan mikroba pengganggu.
Jadi pastikan keamanan produk tester yang akan Anda coba untuk mencegah bahaya mengancam saat ,mencoba produk tester kosmetik.
Salam,
Bebas Bergaya
Ibu ini berhasil menurunkan berat badan tanpa diet dan olahraga ketat.
Klik gambarnya