Meditasi tertawa aku kenal saat mengikuti pelatihan di Anand Ashram di bilangan Sunter Jakarta pada tahun 2000 an. Anand Khrisna yang membimbing sekaligus sebagai pengelola tempat tersebut saat itu dikenal sebagai spiritualist yang tidak mau dianggap sebagai Guru. Dia menganggap dirinya adalah teman seperjalanan untuk menuju ke tempat yang sama dengan “kendaraan” masing-masing. Apa yang diajarkan berdasarkan pengalaman dia saat mengalami sakit parah, sampai sembuh dengan berbagai cara yang salah satunya adalah meditasi tertawa.
Apa itu meditasi tertawa?
Kalau biasanya posisi meditasi dikenal dengan kondisi duduk diam, mata terpejam dengan napas pelan, maka sebaliknya dengan meditasi tertawa. Disini orang yang melakukan meditasi tertawa dalam kondisi aktif, bergerak dan tentu saja tertawa terbahak-bahak. Dan ajaibnya ternyata keduanya menghasilkan efek relaksasi yang sama. Sehingga bisa memberikan efek perbaikan kesehatan dan bahkan kesembuhan bagi yang melakukannya secara rutin. Hasil meditasi tertawa ini kemudian berkembang menjadi Terapi Tertawa yang dikembangkan beberapa klub tertawa di tanah air.
Baca juga :
Penelitian efek meditasi tertawa.
Mengutip situs Health Day pada edisi 27 April 2014, ada sebuah studi dengan melibatkan peserta 31 orang. Masing-masing peserta gelombang otaknya dimonitor saat menonton video-video klip acara yang mengandung humor, spiritual, dan acara yang membuat stres. Pada saat menyaksikan acara humor, otak para relawan menampilkan gelombang gama yang tinggi, mirip seperti gelombang yang diproduksi seseorang yang sedang melakukan meditasi.
Kemudian para ilmuwan menjelaskan, bahwa selama menyaksikan video spiritual, otak partisipan menampilkan gelombang otak alfa atau mirip dengan saat seseorang beristirahat. Sedangkan untuk otak orang yang menyaksikan acara yang membuat stres, terlihat levelnya datar. Mirip seperti seseorang yang sedang menyendiri, non-responsif atau tak ingin ada dalam situasi tertentu.
Ketua peneliti Lee Berk, adalah associate professor di School of Allied Health Profession, dan associate professor di bidang patologi dan anatomi tubuh manusia di School of Medicine di Loma Linda University, California. Hasil riset ini kemudian dipresentasikan di pertemuan Experimental Biology di kota San Diego akhir pekan selanjutnya.
Berk dalam siaran persnya mengatakan “Kami menemukan bahwa rasa humor berkaitan dengan suasana riang karena tertawa telah menunjang gerakan amplitudo tinggi gelombang gama. Gama adalah frekuensi yang ditemukan di setiap bagian otak”. Artinya, rasa humor itu berkaitan dengan seluruh bagian otak. “Ini adalah pengalaman keseluruhan otak dengan gelombang gama yang sering terjadi. Efek Humor ternyata sama dengan meditasi,” demikian Berk menjelaskan.
Kemudian Berk mengatakan bahwa dengan tertawa, seolah-olah otak melakukan latihan. “Efek ini amat penting. karena hal itu membuat perasaan subjektif yang dapat membuat seseorang berpikir lebih jernih dan berpikiran lebih integratif,” Berk melanjutkan. Ia menambahkan lagi, hal tersebut merupakan nilai luar biasa bagi seseorang yang ingin atau butuh melakukan revisit, reorganize, atau rearrange tentang banyak macam aspek dari kehidupan atau pengalaman mereka yang akan membuat mereka merasa lebih fokus.
Klub Tertawa di Indonesia.
Banyak yang telah merasakan manfaat dari meditasi tertawa dan menjadi tertawa untuk kesehatan yang sangat efektif serta murah. Dan sebagai rasa syukur atas kesembuhan mereka, kemudian membentuk klub-klub tertawa sesuai domisili masing-masing. Diantaranya adalah Klub Tetawa Ceria Sehat di Jakarta yang mulai melakukan kegiatan pertamanya pada tanggal 2 Februari 2011. Kegiatan mereka dapat diikuti di situs circleoflaughter.com.
Di di desa Nyuh Kuning, Ubud, Gianyar, Bali juga terdapat Ambar Ashram (Yoga Tertawa), dngan pendirinya Kadek Suambara yang kini memiliki 46 cabang di wilayah Gianyar, Badung, dan Denpasar. Beliau mengaku, saat menghadapi masalah selalu dibarengi dengan tawa. Karena mantan pebisnis patung ini telah merasakan khasiat dalam penyembuhan sakit di tubuh dengan terapi tawa. Suambara juga mendalami meditasi tertawa ini dari Anand Khrisna.
Pada tahun 2006, ada dokter dari Mumbai India bernama Madam Katari, melaksanakan penelitian tentang meditasi tertawa di tempat Kadek Suambara. Lewat penelitian, kemudian disimpulkan bahwa tertawa merupakan obat yang paling mujarab dan mampu menyembuhkan penyakit. Utamanya penyakit yang dikarenakan oleh pikiran. Saat pikiran sedang stres akan menjadi cepat marah, gampang tersinggung, cemas, dan takut tanpa sebab. Dan juga berkurangnya percaya diri, ragu-ragu dalam mengambil keputusan, susah tidur, sehingga membuat sistem dalam tubuh ikut terganggu. Akibatnya, kekebalan dalam tubuh akan menjadi lemah dan mudah terserang penyakit. “Dengan tertawalah kita mampu mengubah pikiran, dari stres menjadi lebih tenang,” ungkap mantan Bendesa Adat Nyuh Kuning tersebut.
Masih banyak klub-klub tertawa yang dikembangkan di berbagai daerah. Silakan cari dan ikuti untuk merawat kesehatan Anda dengan cara murah dan menyenangkan.
Baca juga :
Manfaat Meditasi Tertawa.
Beikut manfaat meditasi tertawa untuk kesehatan Anda :
- Melancarkan Aliran Darah
- Mengurangi Resiko Penyakit Jantung
- Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
- Menghasilkan Hormon Endorphin ( obat penenang alami )
- Memijat Paru-Paru dan Jantung
- Menurunkan Stress
- Meningkatkan Kadar Oksigen (O2) dalam darah
- Mengkontraksikan 80 Titik Saraf
- Melemaskan Otot-otot
- Meringankan Konstipasi/ sembelit
- Menurunkan Tekanan Darah
- Menstimuli Otak Kanan dan Kiri
Ayo tertawa mumpung tertawa masih gratis !
Salam Bebas Bergaya.